Tuesday, 24 July 2012


One Direction's P.O.V (at MaryLebone Restaurant)

Akhirnya kami sampai di restaurant ini. Dari parkiran memang tak banyak yang memperhatikan kami. Mungkin kami terlihat sangat aneh dengan pakaian penyamaran ini. Tapi ini sungguh menyenangkan! Ketika kami berjalan dan tak ada yang bersorak seperti, ''Oh God, they are One Direction! Catch them!'', ''Boys, I love you so f^ckin much. Take a picture please?'' atau yang lebih absurd lagi, ''Boys, tell Paul to adopt me. Then I can be with you all the time.'' Pardon girls? Hahaha. Okay but at all we love our girls so much. Yeah guys or girls of you is the best fans in the world. Every single of you. :-)
         Kemudian kami masuk seperti layaknya pengunjung biasa, mencari tempat duduk yang kosong, lalu memesan makanan. Kami sengaja memilih meja di lantai 2. Karena hanya ada beberapa orang saja disana. Kami memanggil pelayan dan memesan makanan lebih dahulu. Seperti biasa Niall memesan 2 kali lebih banyak makanan dari kami.
''This is crazy, no one recognize us with this stupid things!'' kata Zayn memulai percakapan.
''Cool, isn't it? I know its working hahaha.'' jawab Louis.
''So, what will we gonna do here? Just eat?'' tanya Harry to the point.
''Of course not!! We'll play Truth or Dare, are you ready guys?'' tantang Liam.
Semua mengangguk tanda setuju. Tidak dengan Harry. Harry terdiam seperti terpana akan sesuatu. Bukan. Bukan terpana dengan Louis.
Tenyata Harry sedang menoleh ke arah 2 gadis yang berada di pintu masuk restaurant ini. Mereka terlihat mencari-cari meja yang kosong di bantu seorang pelayan. Matanya tertuju pada gadis yang bersyal merah. Kedua gadis itu mendapatkan tempat di lantai 1 lalu mereka duduk seperti biasa, tanpa menyadari kalau sedang ada yang memperhatikan mereka dari atas.
''Harry? Are you ready or not? Btw what are you looking at?'' tanya Liam sambil mencari apa yang dilihat Harry.
Harry terkejut dan menjawab dengan salah tingkah, ''What? Oh ya of course. No no uhm someone just distract me.''
Niall menemukan dan melihat 2 gadis yang di tatap Harry, ''I found it! There, Table 9!  You're staring at that girls, right?''.
''Shhh.. Yes, I like that girl who wear red shawl. Simple but beautiful.'' jawab Harry dengan tersenyum penuh makna.
''Good, and I like that girl who wear dark blue blouse..'' Louis memperhatikan gadis sebelahnya. Semuanya menoleh ke Louis.
        ''What?'' Louis tersadar dari lamunannya karena merasa ditatap dengan pandangan yang aneh oleh yang lain.
''So Larry got distract at the same time! Hahahaha.'' ledek Niall. Semuanya tertawa, Zayn tertawa kecil lalu kembali memperhatikan gadis berbaju biru yang juga ditaksir Louis. Hmm.

Emily and Jasmine's, P.O.V (at MaryLebone Restaurant)

Kami berdua sampai di restaurant terbaik nomor 2 di London ini. Luar biasa indah arsitektur bangunannya. Dari luar kami sudah bisa mencium aroma masakan-masakan khas London. Benar-benar membuat kami tak sabar mencicipinya.
Saat kami masuk, restaurant ini cukup ramai. Kami mencari-cari meja yang kosong.
''Mil, diatas aja yuk rame banget nih.'' ajak Jase dia tampak pusing melihat restaurant yang cukup ramai ini.
Belum sempat kujawab ajakan Jase, seorang pelayan datang menghampiri, ''Excuse me ladies, can I help you?'' tanyanya ramah.
''Uhm yes, is there any empty seat for us?'' jawabku.
''Of course, uhm maybe there table 9. Follow me.'' kata pelayan itu mengantarkan kami.
Kami tidak jadi ke lantai 2 karena ternyata di lantai 1 masih ada yang kosong. Kami langsung memesan makanan, karena hari ini cukup melelahkan kami memesan cukup banyak makanan.
Selesai memesan makan, aku melihat Jase yang mendadak bete. Dia memperhatikan sepasang kekasih di meja dekat live stage.
''Lo kenapa Jase ngeliatin mereka kayak gitu?'' tanyaku heran.
''Gue bete. Ini kan tempat umum ngapain coba pacaran disitu?! Bikin iri aja.'' jawabnya jengkel sendiri.
''Itu kan biasa Jase, pasangannya ngajak dinner ke restaurant. Apalagi restaurant mahal kayak gini, pasti romantis. Kenapa jadi lo yang iri?'' tanyaku lagi.
''Ya gimana gak iri, mereka bikin gue inget lagi sama Nate, dulu tuh blablabla...'' Oh God, she remembered it again! Setelah lama Jase tidak membicarakan Nate, malam ini ia kembali membahasnya. Sungguh aku sedang malas menanggapinya.
Ketika Jase masih bernostalgia akan kisah lamanya dengan Nate, aku memotong pembicaraannya, ''Uhm Jase, gue mau ke toilet. Lo makan duluan aja kalo makanannya udah dateng.'' Jase kutinggal begitu saja. Maaf Jase aku sedang tidak mood mendengarkan cerita lama mu..

Untold Story . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates