1DLS; Memories In London (Part 13)
Zayn and Emily's P.O.V
Saat Harry sedang melakukan pendekatan dengan Jase, dilain tempat Zayn rupanya sedang mengikuti Emily dari belakang. Emily menuju ke kamar mandi wanita, tentu saja Zayn tidak ikut masuk. Zayn menunggu di luar, dan dia sudah memiliki rencana. Emily tidak tahu apa-apa kalau ada yang sedang menunggunya diluar. Beginilah Zayn kalau dibuat penasaran oleh seorang wanita, dia punya caranya sendiri.
Emily keluar dari kamar mandi, sambil mengelap bajunya yang terciprat air dia berjalan menunduk. Belum sempat dia melihat kedepan, seseorang menarik tangannya dan menutup mulut Emily agar dia tidak berteriak. Seseorang itu adalah Zayn. Zayn tidak bermaksud untuk mengejutkan Emily, dia hanya takut kalau Emily berteriak dan orang-orang sadar bahwa ada dia dan The boys di restaurant itu.
Zayn dan Emily saling bertatapan, meskipun mulut Emily masih ditutup dengan tangan Zayn. Jarak mereka hanya 20 cm! Perasaan keduanya sulit dijelaskan. Emily menatap Zayn dengan takut, sedangkan Zayn yang masih memakai kacamata hitam menatap Emily dengan kagum, Emily terlihat lebih cantik dari dekat.
Zayn tersadar. ''Ssshhh, please don't scream. Believe me, I won't hurt you.'' kata Zayn menenangkan. Emily masih ketakutan. Melihat kekhawatiran Emily, Zayn perlahan melepaskan kaca mata hitamnya.
Bola mata Emily membesar, seakan tak percaya. Kedua mata indah yang menatapnya sekarang adalah mata Zayn, Zayn Malik! Kalau saja tangan Zayn tidak menutup mulutnya, mungkin mulut Emily sudah menganga lebar tak percaya kalau idolanya kini hanya berjarak 20 cm dihadapannya.
''Do you know me?'' tanya Zayn memecahkan keheningan. Dengan tatapan kosong, Emily mengangguk. ''Good.'' kata Zayn singkat. Setelah keadaan mulai lebih tenang, Zayn melepas tangannya dari mulut Emily.
''I'm Zayn Malik, sorry for this first rude meeting.'' kata Zayn sambil memasang kembali kaca mata hitamnya.
Emily tidak tahu mau berkata apa. Dia tidak mendengarkan ucapan Zayn, dipikirannya sekarang bahwa dia tidak boleh fangirling apalagi sampai pingsan di depan Zayn. Rasanya Emily ingin sekali berteriak, ''Somebody help! There's no air! I can't breath!! You're trying to kill me instanly, man! I love you so much with all of my heart, ok? Oh God.'' Dan faktanya.. Emily hanya diam seribu bahasa tidak tahu mau berkata apa.
''Are you alright? Please say something.'' tanya Zayn mulai khawatir. Zayn takut Emily terkena trauma karena hal yang ia lakukan tadi.
''Yes.. yes, I'm okay. Just little bit scared and panic. What are you doing here? Are you following me?'' Emily bertanya balik.
Zayn tampak terkejut dengan pertanyaan to the point itu, ''What? Uhmm.. Actually.. ye.. Oh no no of course not.. I mean, I'm gonna show you something.''
''Hahaha just asking, take it easy. That's kinda impossible that you're following a normal girl like me. Okay, so what it is?'' jawab Emily merendah.
''You're with someone here, right? And your friend is with Harry now. There..'' Zayn menunjuk kearah meja Harry dan Jase. ''And Harry looks interest with your friend, so he's trying to know your friend as well.'' kata Zayn menambahkan.
''What? Har..Har.. Harry Styles? He's in this restaurant too? And you said Harry with my bestfriend? OMG, tell me this is just a dream.'' kata Emily seakan tak percaya semuanya.
''No, you don't live in a dream. Of course this is real. That's why I'm here, standing in front of you exactly, babe.'' tangan Zayn mengusap pipi Emily dengan lembut, menyadarkan ia kalau ini bukan mimpi. Suasana kembali hening.
Emily's P.O.V
Zayn mengusap pipiku. Zayn mengusap pipiku. Biar kulangi, Zayn Malik mengusap PIPIKU. Ya Tuhan, rasanya antara hidup dan mati. Mengawang-awang. Mungkin tubuhku masih ada di Bumi, kakiku menapak di tanah. Tapi, jangan coba mencari ruh ku. Ruh ku sedang terbang melambung entah kemana. Seperti balon yang lepas talinya. Dengan tenang, ia terbang tak menentu.. Mulai sekarang, tak ada yang boleh menyentuh pipi ini. Akan ku foto pipi ini lalu ku bingkai dengan frame khusus. Okay, ini berlebihan. Aku bingung apa yang harus kulakukan.
Back to Zayn and Emily P.O.V
''Hmm, are you okay? Oh btw what's your name?'' tanya Zayn agak malu-malu.
''Oh I'm Emily Claire. Don’t worry I'm okay, I'm very well. Thanks hehe.'' jawabku sedikit terbata-bata.
''Nice, so may I call you Emily?'' tanya Zayn memastikan.
''Of course hahaha, I told you my name's Emily Claire. Its up to you, you'd call me Emily or Claire.'' jawabku sambil tertawa.
Zayn tersenyum, ia terus menatap Emily. Dimata Zayn, Emily gadis yang menarik.
''So Emily, I'll recognize you to the boys. Don't disturb Harry and your friend, I think they just enjoy their private time.'' kata Zayn.
Emily terlihat sedikit kaget (lagi), ''The boys? So you're not only with Harry? I don't know what I've to say.'' jawabnya seperti kehabisan kata-kata.
''Hahahah, I'm sure the boys would like you. Anyway, I like when you laugh you look so cute, hehe just saying okay. Let's meet the boys!'' Zayn kemudian menarik tangan Emily dan menggandengnya.
Seandainya Zayn tidak memakai kacamata hitam itu, mungkin gadis-gadis di restaurant ini akan berteriak lari mengejar mereka berusaha untuk memisahakan gandengan tangan itu. Oh! Atau para paparazzi dadakan akan bermunculan dan mulai membuat rumour yang tidak masuk akal.
Syukur, pada kenyataannya semua baik-baik saja. Tak ada yang sadar, siapa orang dibalik kacamata itu. Kami berjalan melewati meja-meja diruangan itu, sesekali banyak mata menatap kami. Tapi seakan tak peduli Zayn terus berjalan dan menggandeng tangan Emily. Sedangkan Emily? Ah perasaannya terlalu sulit dituliskan dengan kata-kata..